Gedung-gedung Tinggi di Jakarta

Pembangunan gedung-gedung tinggi di Jakarta menurut saya tidak banyak menguntungkan malah merugikan misalnya permukaan tanah semakin menurun yang lama kelamaan menyebabkan daratan di Jakarta akan semakin rendah dibandingkan dengan permukaan laut selain itu juga menyebabkan global warning, memang pembangunan gedung-gedung tersebut bisa membuka peluang kerja baru tapi pada kenyataannya masih banyak orang di Jakarta yang pengangguran. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya dari akibat pembangunan gedung-gedung tinggi di Jakarta :

Wilayah DKI Jakarta merupakan kota yang sangat pesat mengalami
perkembangan di bidang industri, pembangunan fisik (gedung tinggi) dan juga
pertumbuhan penduduknya. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan
dari kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim. Adanya gedung-gedung yang
menjulang tinggi ini dapat menghambat gerakan angin.
Pembangunan gedung yang marak di Jakarta menyebabkan suhu Ibukota bertambah panas. Suhu udara di Jakarta cenderung lebih tinggi dibanding pinggiran Jakarta.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, pembangunan gedung tinggi akan mempengaruhi karakteristik permukaan fisik tanah dan memiliki efek samping perubahan unsur iklim.
Gedung tinggi, kata Ali Mas’at dari BKMG Jakarta, dapat menghambat gerakan angin. Di kota besar sirkulasi angin tidak stabil, dan bergerak naik ke atas. Angin yang bergerak ke atas tersebut akan membawa partikel-partikel seperti polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya. Partikel ini berfungsi sebagai inti kondensasi.

Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan mengalami peningkatan panas.

Dalam 25 tahun terakhir ada beberapa unsur mengalami beberapa perubahan diantaranya suhu udara di wilayah DKI Jakarta mengalami kenaikan rata-rata 0,17 derajat celcius.

Suhu di daerah Jakarta cenderung lebih tinggi 0,7-0,9 derajat celcius di bandingkan dengan daerah pinggiran seperti Halim dan Cengkareng. Selain itu kelembaban juga lebih kecil 3-7 persen dari pinggiran (rural).

Perubahan lainnya, curah hujan akibat aliran konvektif sering terjadi di kota Jakarta sehingga jumlah hari hujannya pun lebih banyak dari pinggiran (rural) yaitu sebesar 1-3 hari.

Selain itu, arah dan kecepatan angin juga mengalami perubahan. Di Jakarta angin dengan laju angin rata-rata 4 knots sering bertiup, sedangkan kecepatan angin lebih besar dari 6 knots jarang terjadi. "Hal ini karena adanya gedung-gedung tinggi yang menghambat laju kecepatan angin."
Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwa pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi itu bisa menyebabkan musibah bagi kita semua, sebaiknya jangan membangun bangunan yang sangat tinggi, yaa boleh boleh saja membangun gedung bertingkat tapi jangan terlalu tinggi lah karena kita harus memikirkan juga pengaruh ke depannya gimana.
Kayaknya mendingan kita menanam pohon aja karena banyak sekali manfaatnya seperti mengurangi polusi dan juga bisa mengurangi panas yang ada di Jakarta.
Ya itu adalah sedikit penjelasan mudah-mudahan bermanfaat ya bagi yang membacanya ^^






16 November 2011

Hello World !!