Budaya
Organisasi
1. Pendahuluan
Budaya organisasi adalah mengenai aspek subjektif
dari apa yang terjadi di dalam perusahaan, mengacu kepada abstraksi seperti
nilai dan norma yang meliputi seluruh atau bagian suatu bisnis. Hal ini mungkin
tidak didefinisikan, didiskusikan, atau bahkan diperhatikan. Namun budaya dapat
memiliki pengaruh pada perilaku seseorang dalam bekerja. Budaya organisasi
sangat diperlukan oleh setiap perusahan yang perlu selalu dikembangkan dan
disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi. Lingkungan organisasi
terdiri dari sumber daya manusia dengan latar belakang dan tingkatan yang
berbeda. Dengan demikian, perubahan budaya organisasi dilakukan terlebih dahulu
melalui pengubahan pola pikir segenap sumber daya manusia didalam organisasi.
Budaya dikembangkan dan mengekspresikan dirinya sendiri dalam cara yang berbeda
dalam organisasi yang berbeda pula, oleh karena itu budaya organisasi terdapat
ketidaksamaan dalam beberapa hal. Tidak ada budaya yang ideal, hanya ada budaya
yang sesuai.
2. Isi
2.1
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya merupakan konsep penting untuk memahami
masyarakat dan sekelompok manusia dalam jangka waktu yang panjang tak
terkecuali di dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi adalah sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan suatu organisasi
dengan organisasi lain (Robbins, 2003). Sistem makna bersama ini, bila diamati
lebih seksama merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh
suatu organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan
mempersepsikan karakteristik dari suatu budaya organisasi bukan dengan apakah
para karyawan menyukai budaya atau tidak. Mengidentifikasi dan memahami budaya
organisasi mempengaruhi keberhasilan dalam hal intelektual dan financial dalam
perusahaan. Menurut pandangan lain tentang budaya organisasi yaitu budaya
organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasional yang
dipahami, dijiwai, dan dipraktikan oleh organisasional sehingga pola tersebut
memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar perilaku dalam organisasional
(Davis, 1984).
Budaya organisasi memiliki 3 lapisan :
·
Lapisan pertama mencakup artifak dan
ciptaan yang tampak nyata tetapi seringkali tidak dapat diinterpretasikan
·
Lapisan kedua terdapat nilai atau berbagai
hal yang penting bagi orang. Nilai merupakan kesadaran, hasrat afektif, atau
keinginan.
·
Lapisan ketiga merupakan asumsi dasar
yang diciptakan orang untuk memandu perilaku mereka. Termasuk dalam lapisan ini
adalah asumsi yang mengatakan kepada individu bagaimana berpersepsi, berpikir,
dan berperasaan mengenai pekerjaan, tujuan kinerja, hubungan manusia, dan
kinerja rekan kerja.
2.2
Fungsi Budaya Organisasi
Dengan
adanya budaya organisasi yaitu dengan adanya nilai-nilai yang dimengerti,
ditanamkan, dan dilakukan oleh pelaku organisasi budaya organisasi dapat
memberikan manfaat yang baik bagi jalannya suatu organisasi agar dapat terus
berjalan dengan produktif dan memberikan perkembangan yang positif dari hari ke
hari. Budaya organisasi berfungsi sebagai pegangan seluruh jajaran perusahaan.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi adalah sebagai berikut :
·
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
·
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggota-anggota organisasi
·
Budaya mempermudah timbulnya komitmen
pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individu seseorang
·
Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang
tepat untuk dilakukan oleh karyawan
·
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna
dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
2.3
Tipologi Budaya Organisasi
·
Tipologi budaya menurut Roger Harrison
Menurut Harrison
karakter dan ideology sebuah organisasi dapat dilihat dari orientasi organisasi
tersebut yang dibedakan menjadi empat macam orientasi, yaitu :
-
Orientasi kepada kekuasaaan (power
orientation)
-
Orientasi kepada peran masing-masing
pejabat (role orientation)
-
Orientasi kepada tugas (task
orientation)
-
Orientasi kepada orang (people
orientation)
Keempat
orientasi itu ditentukan dengan lebih dahulu memperhatikan perbedaan
kepentingan pihak-pihak yang terkait dengan organisasi khususnya antara
kepentingan individu (anggota organanisasi) dan kepentingan organisasi itu
sendiri.
·
Tipologi budaya organisasi menurut para
pengikut Harrison
Diana Pheysey dengan
menggunakan 4 dimensional modelnya Hofstede menyebutkan adanya empat tipe
budaya organisasi, yaitu :
-
Power culture
Power culture adalah budaya
organisasi dimana kekuasaan mempunyai peranan penting dalam mewarnai kehidupan
organisasi.
-
Role culture
Role culture adalah
tipikal organisasi yang menuntut individu-individu yang ada didalam organisasi,
sesuai dengan posisi masing-masing berperan dalam pencapaian tujuan organisasi.
-
Achievement culture
Achievement culture
digunakan untuk mengelompokkan organisasi yang lebih menekankan atau
berorientasi pada hasil yang harus dicapai.
-
Support culture
Support culture adalah
budaya organisasi dimana hubungan antar individu didalam organisasi dan
partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan dianggap penting.
3. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan
bahwa budaya organisasi adalah sebuah sistem bersama yang meliputi keyakinan,
nilai-nilai, dan perilaku kelompok yang membedakannya dengan organisasi lain.
Dengan adanya budaya organisasi yaitu dengan adanya nilai-nilai yang
dimengerti, ditanamkan, dan dilakukan oleh pelaku organisasi budaya organisasi
dapat memberikan manfaat yang baik bagi jalannya suatu organisasi agar dapat
terus berjalan dengan produktif dan memberikan perkembangan yang positif dari
hari ke hari. Budaya organisasi berfungsi sebagai pegangan seluruh jajaran
perusahaan.
Daftar
Pustaka :
1.
Pengertian
Budaya Organisasi, http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-budaya-organisasi.html
, 4 Juli 2013 : 16.20
2.
Budaya
Organisasi, http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/bab-13.-budaya-org.pdf , 4 Juli 2013 : 16.30
3.
Silviansyah Tri Maharani,
Cana Paranita, Kahfiardi Fajri,
Rery Nawangwulan ,Struktur
dan Kultur Organisasi Bisnis, http://www.google.com/url?q=http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/struktur-dan-kultur-organisasi-kelompok-7.docx&sa=U&ei=MEHVUeXFAo-urAfIpoHgDg&ved=0CBgQFjAAOAo&sig2=j3-S99e7HJ3g_8kn8tYIuQ&usg=AFQjCNHNE6QEfJe585AbM9jQhE9PFWp83w , 4 Juli 2013 : 16.40
4.
Lembaga Dakwah Adjhis, Budaya Organisasi, https://adjhis.wordpress.com/2010/09/22/budaya-organisasi/ , 4 Juli 2013 : 16.45
5.
Bab
1 Pendahuluan, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26343/4/Chapter%20I.pdf
, 4 Juli 2013 : 17.00
6.
Suwarto
FX, Perilaku Keorganisasian,
Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1999.
7.
Mankunegara,Anwar P, Perilaku dan
Budaya Organisasi, Refika aditama, Bandung, 2005.