Kemacetan di IbuKota

Macet kayaknya udah gak asing lagi ya buat kita, mau kemana-mana pasti macet, mau ke sekolah, mau kerja, mau ke mall, mau jalan-jalan, mau kemana aja pasti macet. Ya gimana gak macet coba satu mobil di pakai oleh satu orang sedangkan jumlah penduduk yang ada di Jakarta banyak banget gak kebayang deh macetnya kayak gimana. Mungkin sekarang banyak banget orang kaya ya jadi banyak yang punya mobil tapi bukan itu aja penyebabnya masih banyak yang bikin macet misalnya, pengendara motor yang melanggar rambu-rambu lalu lintas itu juga bikin macet. Beberapa penyebab kemacetan yang lain :
  •  arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
  •  Terjadi kecelakaan lalu lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur jalan
  • Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
  • Ada perbaikan jalan,
  • Bagian jalan tertentu yang longsor,
  • kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
  • Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
  • Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
  • Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas. Kebijakan kawasan pembatasan penumpang atau lebih di kenal dengan istilah "three in one" dan program busway transjakarta belum memberikan perubahan terhadap kemacetan itu sendiri.
Sementara pembangunan alat transportasi massal ringan atau jenis monorel yang belum selesai di bangun sepertinya gagal dilaksanakan dan hasilnya malah menambah kemacetan.
Seiring dengan proyek monorel, Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem road pricing atau pembenahan biaya bagi pengemudi kendaraan yang akan memasuki kawasan tertentu yang dikenal padat atau kawasan bisnis.
Di Singapura ada yang disebut elektronik road pricing sebesar 1,5 sampai 3 dolar Singapura. Namun semua solusi ini baru efektif, manakala pemerintah membangun infratuktur dan angkutan umum yang jauh lebih baik dan efisien dibanding yang ada sekarang.
Berbagai cara dan solusi tersebut diperkirakan dapat mengatasi dan mengurangi benang kusut kemacetan lalu lintas di Jakarta. Meski membutuhkan waktu yang lama. Jika tidak, Jakarta akan menjadi kota paling macet di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

0 comments:

Post a Comment